Politisi di seluruh dunia telah berusaha untuk menangani peristiwa baru-baru ini tetapi telah membingungkan publik dengan pesan-pesan kontradiktif mereka dan kurangnya kejelasan. Seringkali politisi mengatakan banyak hal, tetapi berkomunikasi efektifnya sangat sedikit, membuat pemilih bingung, memicu hilangnya kepercayaan pada pemerintah. Jadi, apakah komunikasi yang efektif itu sulit?
Sejak usia muda, kita diajarkan cara berkomunikasi. Kita belajar dengan cepat dan menjadi sangat terampil dalam membuat diri kita dipahami.
Jadi apa yang terjadi? Kita berhenti memikirkan apa yang ingin kita capai. Kita menjadi terlena dan di dunia komersial, sama sekali tidak ada ruang untuk terlena.
Apakah Anda bekerja di bidang sales atau service, manajemen atau kepemimpinan, para profesional di semua tingkatan dinilai dari kualitas komunikasi mereka. Mereka harus tepat. Titik.
Lima langkah yang sangat sederhana untuk membantu Anda menjadi komunikator yang lebih efektif
1. C-Conten (Konten)
Pertimbangkan apa yang perlu Anda komunikasikan, apa detail yang relevan dan apa yang mungkin membingungkan. Fokusnya harus kepada membuat komunikasi Anda sejelas mungkin untuk penerima.

2. O-Outcome (Hasil)

Apa yang ingin Anda capai? Apa hasil yang diinginkan? Apakah Anda menganjurkan tanggapan yang benar?
3. M-Message (Pesan)
Pesan apa yang Anda komunikasikan? Ini harus diinformasikan oleh konten dan hasilnya; begitupula maknanya, harus jelas dan ringkas.

4. M-Methodology (Metodologi)

Sudahkah Anda memutuskan cara yang paling tepat, atau hanya yang paling efisien?
5. S-Send (Kirim)
Jangan 'klik kirim' sampai Anda yakin telah mengikuti langkah-langkah sebelumnya. Ini relevan dengan komunikasi verbal dan tertulis. Untuk komunikasi verbal, libatkan otak Anda dan pikirkan sebelum Anda membuka mulut!
Jangan hanya mengandalkan komunikasi pada kebetulan. Ikuti lima langkah ini untuk mendapatkan hasil yang lebih baik setiap kali Anda berkomunikasi
