Dunia tempat kita tinggal tampaknya sangat berbeda dari beberapa tahun yang lalu. Pandemi dan ketidak-stabilan politik global mendominasi asupan berita kita sehari-hari.
Perbedaan yang terjadi ini tentunya membuat segala sesuatunya menjadi tidak pasti dan begitupula dengan perasaan kita sehari-hari; rasa nyaman pun berubah menjadi tidak nyaman dan menghasilkan tingkat stress yang cukup tinggi.
Cara-cara khas kita untuk menghilangkan stres, seperti berolahraga di gym, menonton olahraga, bertemu untuk happy hour dengan rekan kerja atau bergaul dengan sekelompok teman pernah dihentikan; dan walau semuanya berangsur-angsur pulih pada saat ini; ada perbedaan yang terjadi dalam pola berbisnis, berpikir dan bersosialisasi pada saat ini. Ketangguhan mental tentunya sangat dibutuhkan agar bisa beradaptasi dan tetap ber-performa di era pra pandemi ini.
APA ITU KETANGGUHAN MENTAL?

Ketangguhan mental berarti tetap kuat dan tangguh dalam menghadapi kesulitan. Ini adalah kemampuan Anda untuk tetap fokus, terpacu, dan bertekad dalam peristiwa apapun yang terjadi di sekitar kita.
Menjadi tangguh secara mental memberi Anda kekuatan dan ketahanan untuk menghadapi bila di bawah tekanan dan menggunakan strategi motivasi internal yang membuat Anda tetap pada jalur. Ketangguhan mental memberi Anda kekuatan untuk mengelola emosi Anda ketika peristiwa di sekitar kita berlebihan. Orang yang tangguh secara mental menggunakan strategi untuk mengelola kecemasan, mengatasi stres dan mengatasi situasi ekstrem.
Bagaimana kita bisa tetap tangguh secara mental?
Pikiran dan perasaan kita didominasi oleh rasa ketidak-pastian. Salah satu langkah pertama yang dapat kita ambil adalah menerima perasaan tidak nyaman kita. Penting untuk mengakui bahwa banyak pikiran dan emosi cemas akan muncul selama waktu ini, dan untuk menerimanya daripada mencoba mendorongnya menjauh atau menekannya. Penelitian telah menunjukkan bahwa penghindaran emosi seperti itu hanya akan membuat emosi tersebut meluap dan terus-menerus mengganggu. Emosi ini akan dipicu terus menerus karena 80% dari asupan baru kita saat ini berkisar pada ketidak-stabilan situasi global secara keseluruhan.

1) Kenali apa yang Anda rasakan
Cobalah untuk menentukan emosi apa yang anda alami. Apakah itu kesedihan atau kekecewaan? Apakah anda marah atau hanya kesal? Takut atau khawatir? Bahasa Inggris memiliki lebih dari 3000 kata untuk menggambarkan perasaan. Jika, seperti saya, anda tidak tahu semuanya, cukup nilai mereka pada skala 1 hingga 10. Jika anda merasa khawatir misalnya, level 3 atau level 8?
Mengenali emosi anda akan membantu anda untuk lebih memahaminya dan mengetahui apa yang anda rasakan.
2) Catat pemikiran Anda
Tuliskan pikiran Anda dan apa yang ada di benak anda. Anda mungkin akan memiliki banyak dari itu; menurut The National Science Foundation, rata-rata orang memiliki 12.000 hingga 60.000 pikiran per hari. Dari ribuan pikiran itu, 80% negatif. Penting untuk mengenali pikiran dominan Anda.
3) Rekam tindakan Anda sebelum, selama, dan sesudahnya
Emosi, pikiran, dan tindakan terkait erat satu sama lain. Apa yang Anda lakukan mempengaruhi perasaan Anda, bagaimana perasaan Anda mempengaruhi apa yang Anda pikirkan dan apa yang anda pikirkan mempengaruhi apa yang Anda lakukan. Ini adalah lingkaran. Merekam tindakan Anda akan memberi Anda informasi berharga untuk bagian terakhir dari proses tersebut.
4) Pahami pola emosi Anda dan perkuat pikiran Anda
Tetap kuat secara mental adalah menghindari kehilangan bagian rasional dari pikiran Anda. Ketika otak mendeteksi bahaya, nyata (seperti singa lapar di depan anda) atau virtual (seperti singa lapar di TV), ia akan beralih ke mode bertahan hidup. Otak Anda akan menekan pikiran logis apa pun yang dapat memperlambat naluri bertahan hidup Anda. Inilah yang dikenal sebagai pembajakan emosional.

Pembajakan emosional inilah yang membuat orang melakukan hal-hal seperti over-stock berliter-liter sanitizer atau bahan pokok seperti semasa pandemi. Pembajakan biasanya berasal dari pola emosional yang rusak dan tidak rasional. Ketika Anda menuliskan perasaan Anda, pikiran anda dan tindakan Anda, beri diri anda waktu untuk mengenali pola emosional apa pun. Misalnya, Anda dapat menyadari bahwa tingkat kecemasan anda melonjak tinggi setiap kali Anda memeriksa media sosial Anda. Ini adalah pola emosional.
Bagian dari tetap kuat secara mental selama masa-masa sulit adalah memahami apa yang menyeret Anda ke bawah secara emosional dan mental.
Krisis ini menawarkan kesempatan tak terduga untuk check-in dengan diri Anda sendiri. Apa yang memberi Anda makna ketika kebisingan kehidupan modern menjadi tenang? Apakah prioritas Anda mencerminkan apa yang benar-benar penting bagi Anda? Ketika pengejaran status dan kekayaan serta kesuksesan yang biasa ditunda, di mana Anda menemukan tujuan hidup dan transendensi Anda?
Akhirnya, perlu diingat bahwa mengalami stres dan emosi yang tidak nyaman dapat memiliki konsekuensi positif. Studi menunjukkan bahwa orang-orang yang mengalami pengalaman hidup yang sangat sulit dapat memunculkan rasa ketahanan psikologis yang lebih kuat pada diri mereka, hubungan yang dihidupkan kembali dan apresiasi baru terhadap kehidupan. Beberapa menggambarkan mulai hidup lebih penuh dan terarah. Dengan perhatian dan perencanaan, kita juga dapat tetap kuat secara psikologis selama pandemi dan bahkan mungkin tumbuh dari pengalaman transformatif ini.
Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, silahkan berkomentar di bawah ini. Artikel lain dan webinar gratis akan segera hadir untuk membantu Anda tetap kuat secara mental selama masa-masa sulit ini.
4 Responses
Nice article.
Thank you Josua.
Please check our other article that may interest you, here:
https://www.kpiconsultancy.com/blog/
Thanks for sharing. I find it very useful, especially in the webinar session.
Looking forward to another good article from KPI Consultancy.
Hi Costa, thank you so much for your participation in our online soft skills training.
Please check out some videos on our Youtube channel that you might be interested in, here:
https://www.youtube.com/channel/UCMVyWqxhZ7px7DtOCidGOSQ