Apakah Anda mengelola karyawan, mengoordinasikan tim sukarelawan, melayani di sektor pemerintahan atau berusaha mengatur jadwal keluarga dalam aktifitas kesehariannya; skill kepemimpinan Anda sangat tergantung pada kemampuan pribadi dalam berkomunikasi secara efektif dengan sesama. Simak enam skill komunikasi yang akan membuatAanda menjadi pemimpin yang lebih baik; karena tentunya komunikasi sangatlah penting untuk meningkatkan hubungan, produktifitas dan moral bagi semua pihak yang terkait!
1. Kenali Diri Anda Sendiri

Semua komunikasi yang baik dimulai dari posisi kesadaran diri. Ketika Anda berkomunikasi dengan orang lain, Anda perlu menyadari situasi perasaan Anda terlebih dahulu. Sehingga pada akhirnya, tidak mengeluarkan suasana hati yang buruk pada orang lain, dengan asumsi orang lain dapat membaca pikiran Anda. Tentunya, hindari juga sifat yang diskriminatif dan kesan tidak percaya diri. Penting juga diingat untuk mengetahui apa yang ingin Anda capai dari percakapan atau interaksi ini, sehingga Anda dapat menyesuaikan pesan Anda sesuai tujuan utamanya.
2. Kenali Audiens Anda

Komunikasi yang baik hadir karena Anda memahami lawan bicara Anda. Ketahui motivasi audiens Anda, gaya komunikasi yang Ia sukai, gaya belajar dan pola pikirnya; dengan mengetahui hal-hal ini, Anda dapat menyesuaikan penyampaian Anda dan meningkatkan peluang komunikasi yang tentunya lebih efektif. Dengan membentuk koneksi pribadi, maka empati hadir dan lawan bicara Anda dapat merasa lebih nyaman dan membentuk kepercayaan. Penting untuk di catat juga, koneksi ini sebaiknya tulus dan tidak eksploitatif.
3. Bersikap langsung, spesifik, dan jelas

Komunikasi yang jelas meningkatkan kemungkinan bahwa lawan bicara akan memahami dan mengambil tindakan atas apapun yang Anda implikasikan kepada mereka. Lebih baik menjelaskan sesuatu secara berlebihan daripada memberi ruang untuk kesalahpahaman.
Setiap kali Anda menyampaikan tugas atau meminta bantuan dari seseorang, fokuslah untuk memberikan instruksi yang sederhana, dapat ditindaklanjuti, dan spesifik. Akan sangat membantu untuk mempersiapkan pemikiran Anda terlebih dahulu sehingga anda menyertakan semua detail yang relevan. Jangan mengakhiri percakapan sampai Anda yakin orang lain memahami tujuan Anda dan bagaimana mencapainya. Sampaikan instruksi ini dengan cara yang ramah dan terbuka sehingga lawan bicara Anda tahu bahwa mereka dapat mendekati Anda dengan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.
4. Perhatikan Komunikasi Nonverbal

Banyak penelitian menunjukkan bahwa komunikasi nonverbal sama pentingnya dengan apa yang dikatakan seseorang—bahkan mungkin lebih. Ekspresi wajah, gerakan tangan, postur tubuh, dan kontak mata semuanya memainkan peran utama dalam menegaskan pesan Anda.
Setiap kali Anda berbicara dengan seseorang, berlatihlah untuk menyadari bahasa tubuh Anda sendiri dan bahasa tubuh siapa pun yang Anda ajak bicara. Secara khusus, perhatikan apakah bahasa tubuh Anda sejalan dengan apa yang Anda katakan — ini akan membantu Anda menjadi komunikator yang lebih dapat dipercaya dan dapat membantu Anda tampak lebih percaya diri.
5. Dengarkan lebih dari yang Anda Bicarakan

Salah satu cara terbaik untuk mendorong komunikasi yang terbuka dan jujur dalam suatu kelompok adalah dengan mendengarkan secara aktif. Ketika seseorang berbicara kepada Anda, dengarkan apa yang mereka katakan. Ajukan pertanyaan tindak lanjut untuk menunjukkan bahwa Anda memperhatikan dan memastikan tidak ada miskomunikasi. Tetap berpikiran terbuka dan fokuslah untuk menanggapi dengan serius apa yang mereka katakan daripada bereaksi terhadapnya. Praktik ini membangun hubungan baik dan pemahaman antara pihak-pihak yang berkomunikasi.
6. Bersikap Positif dan Hormat

Yang ini seharusnya tidak perlu dikatakan lagi, tetapi sayangnya ini tidak selalu terjadi. Memprioritaskan komunikasi yang transparan, adil, dan penuh hormat dalam suatu kelompok adalah salah satu strategi terbaik untuk menumbuhkan loyalitas dan meningkatkan kinerja tim. Jangan menyalahgunakan status Anda atas orang lain atau menggunakan paksaan atau ketakutan sebagai motivator. Sebaliknya, fokuslah agar selalu bersikap jujur, positif, dan tanpa ego pada setiap situasi yang muncul. Melayani dan membantu pastinya lebih baik dari pada bersikap otoritatif. Bersikap terbuka akan membantu menjaga moral, dan bahkan dapat memfasilitasi kreativitas, dan pemecahan masalah yang efektif.
Masing-masing skill komunikasi ini mewakili praktik yang berkelanjutan. Anda tidak akan menguasainya dalam sehari atau bahkan setahun. Sebaliknya, Anda harus berkomitmen untuk mempraktikkan strategi ini terus menerus. Semakin banyak Anda menerapkan skill ini, semakin mereka akan mulai merasa seperti kebiasaan—dan semakin banyak pula manfaat kemampuan kepemimpinan Anda.
Dapatkan akses ke berbagai sumber training gratis di channel resmi kami Youtube KPI Consultancy